REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Camat Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Lorens Regi mengatakan hingga kini Gunung Rokatenda masih menyemburkan asap hitam dan menyelimuti wilayah sekitar Pulau Palue.
"Aktivitas Gunung Rokatenda masih tetap terjadi setiap hari. Untuk hari ini, asap tidak terlalu tebal," kata Camat Palue Lorens Regi, Rabu melalui telepon genggam terkait perkembangan aktivitas Gunung Rokatenda.
Menurut dia, selain menyemburkan asap hitam, pada malam hari selalu terdengar gemuruh disertai runtuhan-runtuhan dari atas gunung. "Saya tinggal di Kantor Camat Palue, sekitar dua kilometer dari Gunung Rokatenda. Pada malam hari memang kami harus selalu waspada, karena letusan bisa datang setiap saat, tanpa diduga," kata Lorens Regi.
Dia mengaku istri dan anak-anaknya sudah berada di Maumere, mereka meninggalkan Pulau Palue bersama dengan warga yang mengungsi ke Maumere pascaletusan dahsyat gunung itu pada Sabtu (10/8), yang menewaskan empat penduduk.
Mengenai warga di zona merah, dia mengatakan sebagian di antara warga masih bertahan. Warga menolak untuk dievakuasi ke Maumere maupun digeser ke wilayah aman.
"Masih banyak sekali warga di zona merah yang belum keluar. Di Desa Rokirole saja ada sekitar 120 jiwa yang menolak keluar dengan alasan menjaga rumah, ternak dan alasan lainnya," katanya.
Dia mengatakan terus melakukan sosialisasi untuk mengajak warga agar keluar dari zona merah yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dengan jarak sekitar tiga km dari gunung Rokatenda.