Senin 02 Sep 2013 21:29 WIB

Tak Ikut Konvensi, Mahfud MD Banjir Dukungan Kyai

Rep: Indah Wulandari/ Red: Mansyur Faqih
mahfud MD
mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Dukungan kepada mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD untuk maju sebagai capres pada pemilu 2014 terus berdatangan. Para kyai di Jawa Tengah menyatakan dukungannya kepada menteri pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid itu dalam acara Halaqoh Alim Ulama di Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/9).

Sekitar 500 kyai pelosok mau pun sepuh yang tergabung dalam Majelis Silaturrahim Ulama Rakyat (Masura) itu menanganggap Mahfud merupakan sosok yang layak untuk memimpin Indonesia ke depan.

"Bapak Mahfud ini merupakan figur yang sangat tepat untuk memimpin bangsa," ujar KH Abu Hafsin, yang juga Ketua PWNU Jawa Tengah.

Selain kredibilitasnya sudah teruji, ujarnya, Mahfud memiliki figur yang dapat diterima berbagai kalangan. Terutama warga nahdliyin di Indonesia.

"NU sebagai organisasi yang banyak memberikan kontribusi dalam membangun bangsa ini. Perlu mengusung calon yang merepresentasikan warga nahdliyin," tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan KH Muhammad Yusuf Khudori. Ia mengatakan, dengan keputusan Mahfud menolak ikut konvensi Capres Partai Demokrat merupakan bukti sikap politik yang masih istiqomah bersenyawa dengan ikhtiar politik nahdliyin.

"Dengan menolak konvensi partai sebelah itu adalah bukti bahwa Bapak Mahfud masih setia berjuang bersama NU dan PKB," jelas pria yang juga Ketua DPW PKB Jateng tersebut.

"Karena itu, kita harus mendukung Pak Mahfud menjadi capres untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa yang sudah mengarah pada kehancuran ini," tegasnya.

Menanggapi harapan para kyai itu, Mahfud menyatakan siap menjalankan amanah jika memang nantinya dipercaya mengemban amanah rakyat dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Dengan mengucap bismillah, saya siap diusung sebagai capres dan akan saya akhiri dengan Alhamdulillah, apa pun nanti hasilnya," tegas Mahfud.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement