REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Belasan warga Kelurahan Lelateng, Kabupaten Jembrana, Bali, terserang virus Chikungunya yang disebarkan melalui nyamuk. Padahal sebelumnya sudah dilakukan penyemprotan atau fogging.
"Ada 11 warga saya yang terserang penyakit tersebut. Kami berharap, fogging rutin dilakukan, karena terakhir kali dilaksanakan sebulan lalu dan masih ada warga yang terserang," kata Nyoman Adi Santika, salah seorang warga, di Negara, Senin.
Angga, warga lainnya mengatakan, virus yang menyebabkan demam serta nyeri di sendiri dan tulang tersebut menyerang warga sejak dua bulan lalu. "Biasanya penderita yang parah sulit untuk berdiri, karena tulang dan persendian di lutut nyeri sekali. Tubuh juga terasa lemas," katanya.
Kepala Dusun Ketapang, Kelurahan Lelateng, Gusti Ngurah Putra Ariawan mengatakan, saat ini warga yang terserang virus tersebut sudah mulai sembuh.
"Kami juga terus koordinasi dengan Dinas Kesehatan, baik untuk penanganan pasien, maupun memberantas nyamuk beserta sarangnya yang membawa virus ini," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, MKes mengatakan, sejak mendapatkan laporan dua bulan lalu, pihaknya melakukan fogging serta memantau hingga saat ini. Ia juga mengungkapkan, meskipun sudah dilakukan fogging, kasus chikungunya tetap akan muncul, namun tidak menyerang banyak warga.
"Satu dua kasus akibat serangan virus tersebut mungkin akan tetap terjadi. Tapi itu masih dalam taraf normal," katanya.
Selain chikungunya, Suasta mengaku, pihaknya memantau kemungkinan munculnya pasien demam berdarah. "Kalau muncul kasus demam berdarah, itu akan menjadi prioritas penanganan kami, karena akibatnya bisa fatal," ujarnya.