REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pusat komando keamanan Baghdad, Kamis (5/9) waktu setempat, mulai melarang separuh lalu-lintas kendaraan di jalan-jalan di ibu kota Irak tersebut dalam upaya mengendalikan serangan-serangan bom mobil.
Langkah itu diambil beberapa hari setelah selusin serangan bom mobil dengan sasaran daerah-daerah Syiah di Baghdad menewaskan 50 orang.
Kebijakan itu juga merupakan taktik yang pernah diberlakukan pada 2005 ketika kekerasan meningkat menjelang perang sektarian terburuk di Irak.
Aturan itu mulai diterapkan pada Sabtu dan akan diberlakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Dalam aturan itu, mobil dengan nomor akhir ganjil diizinkan berada di jalan pada hari ini. Hari berikutnya mobil dengan nomor akhir genap dan seterusnya.
"Itu dilakukan karena alasan keamanan," kata seorang polisi senior lalu-lintas kepada AFP.
"Komando Operasi Baghdad ingin memeriksa semua mobil (di kota) dan itu akan menimbulkan antrean besar di pos-pos pemeriksaan. Dengan cara ini, kerumunan akan berkurang," katanya.
"Diharapkan itu tidak akan berlangsung lama," tambah polisi yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.