Jumat 06 Sep 2013 17:24 WIB

Megawati Tidak Mau Didikte Soal Capres

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan), didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berpidato dalam acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan), didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berpidato dalam acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan tidak ada satu pun yang bisa mengintervensi penetapan calon presiden (capres). Megawati menyatakan penetapan capres merupakan hak prerogatifnya selaku ketua umum partai. "Kalau saya baca koran, PDIP itu disuruh menyebut calon dan sebagainya. (Tapi) dalam keputusan kongres saya ini diberi hak prerogatif," kata Megawati di acara Rakernas Ketiga PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat (6/9).

Ia mengaku, heran dengan berbagai pihak yang secara menggebu-gebu ingin partainya segera menetapkan capres. Padahal, dia khawatir penetapan capres yang terburu-buru bakal menimbulkan bias yang merugikan PDI Perjuangan. "Jadi kalau ada yang menggebu atau ada yang bilang PDIP kok adem ayem, karena memang saya yang diamanatkan. Saya menentukan," ujarnya.

Saat ini PDI Perjuangan terus membangun konsolidasi guna memenangkan pemilu 2014. Bagi Megawati, kemenangan dalam pemilu 2014 merupakan kunci bagi PDI Perjuangan untuk bisa mengusung capres yang diharapkan masyarakat. "PDIP capai thereshold 20 persen dahulu. Saya minta sebuah kesabaran. Nanti juga muncul nama itu. Ndak usah keburu-buru. Insya Allah tidak terlambat waktu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement