REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Jenderal Purnawirawan Pramono Edhie mengatakan, untuk memenangkan konvensi ia akan bekerja keras dan terus memupuk harapan. Ia juga mengaku tidak terbebani jika dinilai dari sebagai calon dari Cikeas.
"Saya sudah terbiasa dianggap begitu. Tak bisa dipungikiri kalau saya memang saudara SBY," kata dia usai mengikuti sepeda santai di Cilamaya Kulon, Karawang, Ahad, (8/9).
Terkait adanya tudingan jika konvensi capres Partai Demokrat hanya sarana untuk mengangkat Pramono menjadi presiden memakai cara seolah Demokrasi, ia menyatakan, lebih baik mengambil positifnya. "Alhamdullilah kalau bisa jadi presiden, namun intinya segala kepura-puraan itu pasti akan terbongkar,"katanya.
Pramono saat ini mengaku tidak masalah jika elektabilitas belum tinggi. Makanya ia terus berusaha untuk menaikkan tingkat elektabilitas dengan lebih mendekat kepada masyarakat.
"Kalau saat ini dianggap kalah tidak apa-apa. Kadang-kadang yang underdog bisa jadi kuda hitam, dalam perang kalau tidak yakin, jangan maju perang pasti kalah. Dalam perang bisa menang bisa kalah, namun yang jelas ada harapan menang," terang Pramono.
Menurut Pramono, kesebelas peserta konvensi capres Partai Demokrat semuanya bagus. "Tidak ada yang boleh diremehkan," katanya.
Makanya untuk memenangkan konvensi, ia berusaha membina para kader Demokrat di lapangan. Caleg-caleg harus memenangkan kursi di parlemen sebab mereka yang menentukan Demokrat bisa mencapai parliamentary threshold untuk mencalonkan capres sendiri.
"Kalau pemilu legislatif tidak sukses, bagaimana Demokrat mau mengusung capresnya sendiri. Makanya saya membina para caleg agar memenangkan pemilu legislatif dengan lebih banyak berbuat bagi masyarakat,"ujar Pramono.