Selasa 10 Sep 2013 17:05 WIB

Produksi Kedelai Indonesia Mampu Saingi AS

Lahan pertanian kedelai
Foto: rri.co.id
Lahan pertanian kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati memperkirakan potensi produksi kedelai Indonesia mampu menyaingi Amerika Serikat (AS) dengan jumlah lebih dari tiga ton per hektare lahan.

"Saat ini produksi kedelai petani kita rata-rata 1,3 ton per hektare lahan, atau relatif lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat yang produktivitasnya 2,7 ton per hektare. Tapi berdasarkan uji coba produktivitas kedelai di daerah rata-rata mampu menghasilkan lebih dari tiga ton per hektare lahan," kata Enny di Jakarta, Selasa (10/9).

Dia menjelaskan beberapa varietas kedelai seperti Wilis, Slamet, Mahameru, Anjasmara yang ditanam di beberapa daerah seperti Malang, Kerawang, Majalengka, Lampung, Jambi, Kapuas, Maros Sulsel, NTB, Sumsel dan Sumut mampu menghasilkan tiga hingga empat ton per hektare lahan. "Tinggal persoalannya ada kesungguhan dari pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kedelai kita atau tidak," kata Enny.

Di sisi lain, kata Enny, apabila permasalahan lahan disebut-sebut menjadi kendala, faktanya saat ini berhektare-hektare lahan petani sengaja dibiarkan menganggur karena tidak ada insentif pemerintah kepada petani untuk meningkatkan produktivitas lahannya. "Misalnya musim kemarau, irigasi tidak memadai, hasil produksi tidak menentu, dan harga jatuh saat musim panen, ini yang menyebabkan petani tidak mempunyai insentif untuk menanam. Apalagi proporsi kedelai dengan komoditas seperti jagung dan padi tidak kompetitif, sehingga menanam kedelai menjadi pilihan akhir bagi petani," paparnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement