Sabtu 14 Sep 2013 21:11 WIB

Suriah Punya Waktu Sampai Pertengahan 2014

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry (kanan) dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (kiri)
Foto: AP PHOTO
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry (kanan) dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Amerika Serikat (AS) dan Rusia sepakat untuk mendesak Suriah menghancurkan atau menyingkirkan senjata kimianya sampai pertengahan 2014. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menekankan dokumen kerangka kerja yang memaksa Suriah untuk mendaftar persedian senjatanya dalam satu pekan.

Jika tidak, kesepakatan bisa mendesak resolusi PBB untuk memberi sanksi atau dengan kekuatan militer. AS menuduh rezim Suriah membunuh ratusan orang dalam serangan gas bulan lalu. Pemerintah Bashar al-Assad membantah tuduhan tersebut dan menuduh militan yang melakukan serangan pada 21 Agustus tersebut.

Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Kerry meminta pemerintah Assad memenuhi komitmen publik. "Tidak ada ruang untuk permainan atau apa pun dibandingkan kepatuhan penuh Rezim Assad," ujar Kerry, dikutip BBC, Sabtu (14/9).

Rusia dan AS sepakat dengan sebuah pertimbangan bahwa pemerintah Suriah memiliki seribu ton bahan kimia. AS percaya bahan itu berlokasi di 45 tempat, semua di tangan rezim. Setengah dari jumlah itu merupakan bahan kimia yang bisa digunakan. Namun, Russia diyakini tidak sepakat dengan jumlah lokasi atau semua senjata itu di bawah kontrol.

Kerry mengatakan penyelidik harus ada di Suriah pada November dan persediaan harus dihancurkan atau disingkirkan sampai pertengahan 2014. Prancis yang merupakan satu-satunya negara yang ingin ikut aksi militer di Suriah, menyambut kesepakatan itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement