REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Belanda mengapresiasi keberhasilan Indonesia menurunkan angka kemiskinan, demokratisasi dan masuknya Indonesia sebagai negara G-20.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Pembangunan dan Kerjasama Internasional Belanda, Lilianne Ploumen saat memberi sambutan pada acara 'The 1st International Conference on Indonesian Development' (ICID) di Kampus Institute of Social Studies (ISS), Den Haag, Belanda.
Sekretaris Ketiga, Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Denhaag R.R. Dewi Avilia dalam keterangannya menyebutkan, ICID yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda bekerja sama dengan BNI dan Kedutaan Besar RI Den Haag selama tiga hari, 13-14 September, itu bertemakan 'Innovation - Driven Economy as the Fundamental of Indonesian Economic'.
Ploumen menyampaikan tawaran Pemerintah Belanda kepada Indonesia sebagai mitra sejajar untuk melakukan kerjasama pembangunan dan berharap Indonesia dapat menciptakan 'Sustainable and Inclusive Growth'.
Selain Lilianne Ploumen, Wakil Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dr. Lukito Tuwo juga menyampaikan pidatonya yang mengugkapkan kinerja dan capaian perekonomian Indonesia serta 'masterplan' pembangunan Indonesia.
Pada acara penutupan Dubes RI Den Haag Retno LP Marsudi menyoroti pentingnya pendidikan sebagai lokomotif pembangunan dan berharap generasi muda Indonesia bangga menjadi bangsa Indonesia dan siap memberikan kontribusi kepada Indonesia dan dunia.
Sementara itu, Sekjen PPI Belanda Ridwansyah Yusuf Achmad mengatakan, ICID bertujuan mempertemukan dan membangun hubungan antara cendikiawan, pembuat keputusan, profesional dan masyarakat umum.
Dikatakannya selain menyelenggarakan diskusi, kegiatan ini juga menyelenggarakan kompetisi essay, kompetisi video klip dan Jinggle BNI. Pemenang kompetisi essay pada The 1st ICID adalah Agung Yoga Sembada (Juara I), I Made Andi Arsana (Juara II) dan Tanita Dhiyaan (Juara III).
Sedangkan untuk kategori 'jinggle' keluar sebagai juara pertama, Jefry Albari Tribowo, kedua Sindy Ernawati dan ketiga, Erwin Suryajaya dan untuk kategori video klip juara pertama Ryvo Octaviano dan juara dua Hanif Ibadurrahman & Meivi Indira.
ICID dihadiri kurang lebih 300 peserta yang berasal dari kalangan pemerintah, akademisi,mahasiswa, profesional Indonesia dari beberapa negara antara lain dari Australia, Belanda, Belgia, Indonesia, Italia, Inggris, Jepang dan Jerman.