REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disebut lembaganya sebagai salah satu lembaga terkorup, Ketua DPR, Marzuki Alie menegaskan DPR tidak bermain sendiri. Beberapa kasus korupsi yang ditangani oleh KPK diakuinya sering melibatkan anggota DPR.
Tetapi, ia menyakini ada keterlibatan pihak lain. “Penyebab itu semua bukan DPR, harus dicari penyebabnya. DPR itu kalau gak kerja sama dengan eksekutif, itu gak akan jadi. DPR gak mungkin sendirian, tapi berjamaah,” katanya, Senin (16/9).
Menurutnya, seorang anggota DPR sulit untuk bermain sendirian dalam mengurusi proyek. Sedangkan di pemerintahan bisa cukup satu orang seperti dirjen. “Pemerintah, mungkin cukup Dirjen sendiri misalnya, Direkturnya sendiri, tapi kalau DPR, nggak mungkin sendiri, bisa 10 orang misalnya," katanya.
Marzuki pun menyebut kasus yang paling sering menimpa anggota DPR adalah persoalan gratifikasi. Lagi-lagi Marzuki menilai kasus itu berkat iming-iming dari eksekutif.
"Yang kasih siapa? Yang kasih kan kalau nggak dari pihak pemborong, pemborong siapa, yang ngatur? Kan pejabat-pejabat eksekutif, ngatur-ngatur borongan kan pejabat eksekutif," tegasnya.