Selasa 17 Sep 2013 15:41 WIB

Suu Kyi Bertemu Dalai Lama

Azyumardi Azra concerns over Myanmar pro-democracy leader Aung San Suu Kyi's silence over Rohingya case. (illustration)
Foto: Reuters/Soe Zeya Tun
Azyumardi Azra concerns over Myanmar pro-democracy leader Aung San Suu Kyi's silence over Rohingya case. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi berisiko membuat marah China setelah dipastikan melakukan pertemuan pribadi dengan Dalai Lama di sela-sela pertemuan hak asasi manusia di Praha, kata juru bicara muktamar itu pada Senin.

Beijing beberapa dasawarsa menentang pejabat asing bertemu dengan pemimpin kerohanian Tibet di pengasingan itu, yang melarikan diri dari tanah airnya menuju India pada 1959 setelah pemberontakan gagal terhadap kekuasaan China.

"Mereka bertemu pada hari Minggu saat kuliah umum Dalai Lama," kata Filip Sebek, juru bicara Forum 2000, yayasan yang menyelenggarakan konferensi itu. Ia mengatakan bahwa dua penerima penghargaan Nobel Perdamaian itu bertemu secara pribadi.

Beijing, sekutu kuat Myanmar dan investor utama di negara kaya sumber daya alam itu, telah mencap Dalai Lama sebagai anti - Cina, "separatis" yang mendorong aksi kekerasan.

Namun pemimpin budha berusia 78 tahun itu bersikeras mengatakan bahwa ia mencari otonomi dan menuntut hak-hak rakyat Tibet secara damai. Dia mengisyaratkan pada Jumat di Vilnius bahwa ia menilai Cina kini "lebih realistis" tentang Tibet setelah puluhan tahun kebijakan garis keras.

Suu Kyi dan Dalai Lama, yang sebelumnya telah bertemu di London tahun lalu, berada di Praha sebagai pembicara dalam forum tiga hari itu, yang dimulai hari Minggu.

Acara itu digelar untuk menghormati mendiang Vaclav Havel, seorang pahlawan Revolusi Velvet pada 1989 yang menggulingkan pemerintahan komunis totaliter di bekas Cekoslowakia.

Havel adalah seorang advokat untuk hak asasi manusia selama era komunis, Havel mempelopori konferensi itu pada tahun 1997.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement