Jumat 20 Sep 2013 13:27 WIB

Ustaz Yahoo, Kiai Google, dan Perang 'Upload'

A Google sign is seen at a Best Buy electronics store in this photo illustration in Encinitas, California April 11, 2013. (illustration)
Foto: Reuters/Mike Blake
A Google sign is seen at a Best Buy electronics store in this photo illustration in Encinitas, California April 11, 2013. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,  Bismillahirrahmaanirrahiim,

Ketika saya sedang berkunjung ke kantor Harian Republika, saya bertemu dengan Pak Kiram, nama lengkap beliau adalah Ikhwanul Kiram Mashuri salah seorang penulis sekaligus inspirator para penulis.

Dari beliaulah saya mendapatkan idea judul tulisan di atas. Ya, Ustaz Yahoo dan Kiai Google. Menurut beliau banyak sekarang orang-orang yang mencari solusi dan ke-shahih-an dalam segala urusan di Yahoo dan Google. Dikarenakan lengkapnya informasi yang ada di layanan “search engine” tersebut. Walaupun tidak seluruh pertanyaan terjawab disana tetapi setidaknya dapat memuaskan sementara si penggunanya.

Memang dalam era keterbukaan saat ini sudah tidak ada lagi batas-batas informasi, maka semua orang tidak pandang usia dan segmentasi atau status sosialnya mereka dapat dengan mudah mengakses dengan gratis informasi yang dibutuhkannya. Semua sudah bisa ada di media online, beragam layanan mulai dari layanan informasi rumah tangga dari mulai resep makanan sampai dengan informasi professional dan kekhususan. Juga layanan jual beli atau belanja online, dari mulai acai berry sampai kebutuhan yang paling pribadi.

Dan tata cara kehidupan pun mulai berubah kantor mulai berubah menjadi mobile office, baligho menjadi mobile advertising dan segala macam keperluan kehidupan lainnya sekan tersedot ke dalam satu layar. Bahkan istri sayapun membeli hanya sekedar beberapa gelas yoghurt sudah lewat media online. Mungkin tinggal belanja dapur sehari-hari yang belum. Mudah, banyak pilihan, akses cepat, bayar tinggal transfer, barang diantar. Semudah menjentikkan jari. Woala tring!

Namun dikarenakan sistem online hanya berkisar upload dan download secara bebas, walhasil sangat terbuka berbagai macam bentuk penipuan, terbukanya informasi tanpa batas dan pengawasan, dari info seks sampai pembuatan bom, bahkan iklan penjualan bayi dan organ tubuh di media online yang menghebohkan akhir-akhir ini, ada semua. Benar penyelewengan informasi, “garbage information” atau informasi-informasi yang tidakpenting (sampah), sampai informasi yang menyesatkan semisal hadits-hadits palsu, kutipan ayat-ayat yang diselewengkan, termasuk promo aliran-aliran sesat, hadir di hadapan kita dan anak-anak kita.

Karena itu sudah saatnya selain kita memperkuat diri dan keluarga dengan pemahaman ilmu, etika dan moral islami tapi kita juga sudah harus mulai “perang upload”, dikarenakan sudah sulit untuk membatasi, mengawasi apalagi melarang anak-anak kita untuk menggunakan gadget teknologi. Beri alternative informasi yang lebih banyak tentang kebajikan dan manfaat di seluruh sudut-sudut media online.

Dari mulai jejaring sosial sampai layanan search engine dan layanan-layanan lainnya. Contohnya seperti ketika di jaringan video “you tube” di upload film yang menghinakan Nabi SAW, dan dikarenakan fasilitas “you tube” tidak mau memblokir film tersebut maka saya imbau teman-teman untuk mengupload sebanyak-banyaknya film tentang kebaikan Islam dengan judul yang sama atau hampir mirip setiap hari sebanyak-banyaknya. Agar supayaketika orang-orang mengetik di “search engine” atau layanan pencarian akan membiaskan film penghinaan tersebut. Dia akan tersudut, terkurung di ruang-ruang pojok dunia maya.

Juga untuk penyesatan umat tentang banyak hadits-hadits palsu, dan tafsir-tafsir Qur’an yang melenceng. Mari kita antisipasi dengan membuat program pengajaran penguasaan teknologi khususnya media online terhadap santri-santri sekaligus ustadz-ustadznya agar “melek” teknologi. Dan mereka setiap hari bertugas meng-upload baik tulisan-tulisan yang bersumber pada Qur’an dan hadits, sekaligus meng-counter tulisan-tulisan yang menyesatkan.

Dan jika ingin bersama-sama, saya beserta Yayasan Dakwah iHAQi sedang giat-giatnya membuat program ini. Jika ingin turut bergabung dalam program ini, mari rapatkan barisan bersama. Kami masih banyak membutuhkan para ahli untuk ilmunya, para agniya untuk sumbangan donaturnya, para pejabat untuk kemudahan-kemudahannya, para ahli ibadah untuk doa-doanya, pendek kata semua yang ingin turut di dalam ladang amal ini bisa segera menghubungi saya lewat japri saya. Insya Allah.

Alhamdulillah dengan banyakny austadz-ustadz yang sekarang aktif di jejaring sosial, walaupun kurang tapi itu sudah membantu awam untuk menemukan kebenaran yang haq yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits. Saya berharap dengan lebih banyaknya ulama yang terlibat dalam dakwah online, juga lahirnya wadah-wadah fasilitas seperti Republika Online agar tulisan-tulisan, pandangan-pandangan serta lebih jauhnya penetapan haram-halal bisa langsung dikaji secara online dengan mudah oleh masyarakat awam namun tetap dalam koridor pengawasan yang ketat dari para Hafidz Ulama yang kompeten agar isinya tidak melenceng dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dengan upaya seperti itu.  Insya Allah masyarakat tidak lagi kebingungan dalam bertanya pada “Ustaz yahoo dan Kiai google’ yang dikhawatirkan nantinya hanya akan memberikan informasi yang melenceng.

“Ya Allah, tampakkanlah kepada kami yang haq itu benar-benar haq, dan berilah kami hidayah untuk mengikutinya. Dan tampakkanlah yang bathil itu benar-benar bathil, dan berilah kami keinginan untuk menjauhinya. Janganlah Engkau jadikan hal itu samar sehingga kami mengikuti hawa nafsu. Aamiin.

Tidaklah lebih baik dari yang menulis ataupun yang membaca, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.

Ustaz Erick Yusuf

Pendiri iHAqi

@erickyusuf

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement