Senin 23 Sep 2013 19:06 WIB

Pedangdut Inul Daratista Temui Jokowi di Balai Kota

Inul Daratista
Foto: Republika
Inul Daratista

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi dangdut asal Indonesia Ainur Rokhimah atau yang lebih dikenal dengan panggilan Inul Daratista menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (23/9).

Dalam kunjungan tersebut, Inul meminta agar Jokowi memberikan perlakuan yang berbeda atau izin usaha antara tempat karaoke keluarga dan tempat karaoke eksekutif.

"Saya sebagai pengusaha tempat karaoke keluarga ingin agar perlakuannya berbeda dengan tempat-tempat karaoke eksekutif. Karena, tempat karaoke keluarga benar-benar ditujukan untuk keluarga," kata Inul usai bertemu dengan Jokowi.

Menurut Inul, jenis tempat karaoke keluarga sama sekali tidak menyediakan jasa pendamping wanita untuk menemani pelanggan bernyanyi (ladies companion), karena memang ditujukan untuk keluarga.

"Sedangkan, tempat karaoke eksekutif itu kan menyediakan jasa ladies companion, makanya sering dipandang negatif oleh masyarakat. Kalau sudah begini, saya minta dibedakan perlakuannya," ujar Inul.

Perbedaan perlakuan yang diinginkannya itu, terutama pada bulan Ramadhan. Inul menghendaki agar selama bulan Ramadhan, tempat karaoke keluarga masih diizinkan untuk tetap beroperasi.

Pada kesempatan yang sama, menanggapi permintaan Inul tersebut, Jokowi mengaku masih belum mengetahui perbedaan antara tempat karaoke keluarga dan tempat karaoke eksekutif.

"Saya tidak tahu, tidak mengerti, apa bedanya yang keluarga dengan yang eksekutif. Nanti saja lah, saya cek lagi, saya koordinasikan lagi dengan beberapa pihak terkait," ungkap Jokowi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Arie Budhiman menyatakan pihaknya tidak mungkin memberikan perlakuan yang berbeda antara kedua jenis tempat karaoke tersebut.

"Kebijakan usaha karaoke sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2004 tentang Kepariwisataan. Kalau dibeda-bedakan perlakuannya, takutnya nanti kita malah dianggap tebang pilih dalam memberikan izin usaha," tambah Arie. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement