Rabu 25 Sep 2013 04:07 WIB

Begini Nasib Penodong di Metromini

Metromini (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Metromini (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Angkutan umum yang aman dan nyaman belum sepenuhnya dinikmati warga Jakarta. Yulia Kartika Sari (23) misalnya. Karyawan pusat perbelanjaan di Cempaka Putih itu, jadi korban kejahatan penodong saat sedang berada di dalam Metromini 03 jurusan Senen-Pulogadung. Beruntung sebelum menikmati hasil jarahannya, penodong itu keburu ketangkap. Warga Yang terlanjur kesal dengan aksi penjahat itu pun langsung menghakiminya hingga babak belur.

Yulia menuturkan, saat kejadian ia sedang duduk di belakang sopir. Tiba-tiba naik dua penumpang dari daerah Senen. Kedua penumpang itu kemudian menodongkan pisau dan meminta dompet dan ponsel miliknya. "Saya sedang menuju kantor. Dompet saya berhasil diambilnya," ujarnya, seperti dilansir situs beritajakarta.

Sempat terjadi aksi tarik-menarik antara korban dengan pelaku. Namun, karena pelaku mengancam, Yulia pun harus merelakan barangnya tersebut. Beruntung, saat itu ada penumpang yang meneriakinya. Karena panik, kedua penjahat itu turun di Jl Letjen Soperapto, Cempaka Putih. Saat itu, polisi yang sedang menggelar razia preman di lokasi tersebut, langsung mengamankan satu dari dua pelaku. Warga yang kesal dengan ulah pelaku sempat menghakiminya hingga babak belur.

Selain mengamankan satu penodong, aparat Kepolisian Johar Baru, Jakarta Pusat, juga mengamankan 6 orang yang diduga preman. Keberadaan mereka, selama ini telah meresahkan warga.  Kapolsek Johar Baru, Kompol Dasril mengatakan, kegiatan operasi pemberantasan premanisme di wilayah Johar Baru merupakan operasi rutin yang dilakukan. Hal itu lantaran banyaknya laporan masyarakat yang resah dengan ulah sebagian preman yang kerap meresahkan. "Jika kondisi sudah dianggap rawan kita langsung lakukan operasi yang merupakan operasi rutin. Hal ini juga untuk mencegah terjadinya kejahatan yang terjadi di jalanan," tegasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement