REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia menyatakan penyidik senjata kimia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan kembali ke Suriah, Rabu (25/9). Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Dikatakan Ryabkov, penyidik senjata kimia PBB akan melakukan investigasi kecurigaan serangan senjata kimia Suriah di Khan al-Assad, Sheikh Maqsoud, dan Saraqeb.
Berdasarkan laporan yang dilansir Al-Jazeera, Selasa (24/9), penyidik PBB akan mempersiapkan diri ketika senjata kimia ditembakkan di wilayah Damaskus pada 21 Agustus 2013. Pekan lalu, mereka mengkonfirmasi penggunaan gas sarin dalam serangan.
Penyidik tidak diminta mencari pihak yang menembakkan roket berisi gas sarin di wilayah timur dan barat Ghouta dan menewaskan ratusan orang. Namun, pemerintah Barat mengklaim pasukan pemerintah yang menembakkan senjata kimia.
Pemerintah Suriah dan Rusia meminta mereka memberi bukti dan menyalahkan pihak militan yang bertanggungjawab terhadap serangan senjata kimia. Di sisi lain, AS dan Rusia sepakat untuk melucuti senjata kimia pemerintah Suriah hingga pertengahan 2014.
Pemerintah Suriah telah memberi data persediaan senjata kimia yang diperkirakan jumlahnya mencapai 1.000 ton.