REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Serangan udara terhadap sekolah lanjutan tingkat atas di kota dikuasai pemberontak di Suriah utara menewaskan 12 orang, sebagian besar pelajar, Ahad (29/9).
"Angkatan Udara Suriah membom sekolah teknik di kota Raqa, menewaskan 12 orang, sebagian besar anak-anak berusia di bawah 18 tahun, dan mencederai banyak orang, sejumlah dari mereka luka parah," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kelompok yang bermarkas di Inggris itu menyiarkan rekaman video yang menunjukkan mayat-mayat yang pakaiannya robek, salah seorang dari mereka tergeletak di bawah buku-buku pelajaran. Keotentikan isi video itu tidak dapat segera dikonfirmasikan.
"Terjadi kepanikan dengan anak-anak menangis ketika mereka bwrusaha mencari tempat perlindungan," begitu laporan Observatorun itu mengutip pernyataan seorang pelajar yang selamat.
Raqa, di lembah Efrat, 160km timur kota utama utara Aleppo, adalah satu-satunya ibu kota provinsi yang seluruhnya dikuasai pemberontak.
Direbut dari pasukan pemerintah pada 6 Maret, kota itu kini sebagian besar dikuasai para pendukung kelompok pro-Alqaidah Islamic State of Iraq and the Levant.
Serangan udara itu terjadi setelah pemberontak menyerang Jumat malam posisi-posisi militer di Nasseiya al-Qalamun, utara Damaskus, menewaskan setidaknya 19 tentara dan mencederai 80 orang lainnya, kata Observatorium itu.
"Juga ada koran dari kalangan perwira dan pemberontak, yang berhasil merebut beberapa posisi," tambahnya, tanpa menjelaskan lebih jauh.