Ahad 29 Sep 2013 20:37 WIB

Presiden Iran Dilempar Sepatu Kelompok Garis Keras

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah / Red: Citra Listya Rini
Hassan Rouhani
Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani menerima ucapan terima kasih, telur dan sepatu ketika sampai di Teheran, Iran, Sabtu (28/9). Lebih tepatnya, ketika kendaraan Kepresidenan beriringan pulang menuju kediaman ulama moderat ini.

Rouhani sampai di Bandara Mehrabad, Teheran dengan begitu banyak kabar gempira. Setelah berpidato di depan Majelis Umum PBB, membangun kembali negosiasi program nuklir Iran, pria berusia 64 tahun ini juga melakukan sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Begitu memasuki mobil kepresidenan, dilansir New York Times, ia sempat berdiri dan melambaikan tangan melalui sunroof ketika melewati ratusan pendukung dia. Tiba-tiba, puluhan kelompok pengunjuk rasa melempari sang ulama dengan telur dan sebuah sepatu. 

Untungnya, pasukan pengamanan presiden Iran bertindak gesit. Mereka bergegas mengerubungi mobil sambil membawa payung untuk melindungi pria penuh senyum ini. Namun di depan dia, beberapa pemrotes memblokir jalan dengan berdoa di sepanjang trotoar.

Mereka berteriak ''Matilah Amerika Serikat'' dan ''Kematian bagi Israel'. Di saat yang sama 200 hingga 300 pendukung Rouhani meneriakkan kalimat ''Terima kasih Rouhani''. Pendukung yang terpisah dari kelompok demonstran karena dijaga oleh polisi juga meneriakkan ''Hidup Rouhani, Sang Perubahan,''.

Mendengar adegan lempar sepatu tentu mengingatkan anda atas tragedi George W Bush di Irak lima tahun lalu. Ketika itu tahun 2008, seorang jurnalis televisi, Munthadar al Zaidi tiba-tiba melempar sepatu kepada Bush Junior ketika berpidato di Irak. Keruan saja, Muthadar ditangkap dan digelandang keluar ruangan. 

Bagi bangsa Arab, tindakan melempar sepatu menunjukkan rasa amarah yang paling tinggi. Di balik serangkaian usaha diplomatik gemilang yang diraih Rouhani, bahkan di dukung Pemimpin Spiritual Ayatullah Ali Khamenei, tindakan pelemparan sepatu menunjukkan sebuah celah kecil. 

Sehingga menimbulkan pertanyaan apakah seluruh faksi politik, khususnya ulama garis keras setuju dengan upaya Rouhani membuka hubungan diplomatik dengan AS.

Dikutip dari New York Times, analisis menyatakan terkejut ketika kelompok pengunjuk rasa diperbolehkan menggelar aksi di bandara. Karena umumnya tim pengamanan Iran menggelar kontrol ketat ketika presiden datang.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement