REPUBLIKA.CO.ID, MIRANSHAH -- Drone atau pesawat tak berawak milik Amerika Serikat menyerang komplek gerilyawan di Pakistan, berbatasan dengan Afghanistan, Senin (30/9). Tiga orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Serangan itu terjadi di daerah Boya, wilayah Waziristan Utara, yang Miranshah adalah kota utamanya. "Satu pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal di sebuah kompleks gerilyawan, menewaskan tiga gerilyawan," kata seorang pejabat senior keamanan yang tak bersedia disebut jatidirinya kepada AFP.
Ini adalah serangan kedua dalam waktu kurang dari 24 jam. Setidaknya tiga gerilyawan tewas Ahad (29/9) kemarin dalam serangan pesawat tak berawak di daerah Dargamandi di Waziristan Utara. Daerah ini dikenal sebagai benteng kuat Taliban dan gerilyawan yang terkait dengan Alqaidah.
Pejabat keamanan lainnya membenarkan serangan dan jatuhnya korban jiwa tersebut. Namun, ia mengatakan identitas korban tewas belum diketahui. Boya diyakini sebagai kubu kelompok Hafiz Gul Bahadur dan gerilyawan asing maupun lokal.
Bahadur, seorang panglima perang lokal, bersekutu dengan Taliban Afghanistan untuk melawan pasukan pimpinan AS di seberang perbatasan. Serangan-serangan pesawat tak berawak AS sangat tidak populer di Pakistan. Namun, Washington melihat mereka sebagai alat penting dalam perang melawan gerilyawan di wilayah kesukuan tanpa hukum di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan.
Pemerintah Pakistan telah berulang kali memprotes serangan drone sebagai pelanggaran kedaulatan. Tetapi secara pribadi para pejabat telah dilaporkan mengatakan serangan-serangan itu berguna untuk menghilangkan kelompok militan dari negaranya.