Kamis 03 Oct 2013 05:14 WIB

Mau Cabut Pentil, Malah Dipukul Pakai Kunci Roda

Ban kempes (ilustrasi).
Ban kempes (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Upaya menegakkan aturan memang kerap menemui sejumlah hambatan. Seperti dialami Suratno, petugas Sudin Perhubungan Jakarta Selatan. Ya, saat menggelar razia parkir liar, Suratno dipukul oleh seorang ibu yang kedapatan memarkirkan kendaraannya di lokasi parkir liar.

Peristiwa ini bermula saat Suratno dan sejumlah petugas Sudin Perhubungan Jakarta Selatan tengah menggelar penertiban parkir liar di sekitar Masjid Al Azhar, Jl Sisingamangaraja, Kebayoran Baru. Beruntung, saat kejadian, Suratno menggunakan helm sehingga kepalanya masih terlindung. "Tadi pas saya mau buka pentil, tiba-tiba dipukul menggunakan kunci roda oleh seorang ibu. Untung, prosedur kami saat bertugas selalu menggunakan helm," ujar Suratno, seperti dilansir situs beritajakarta. 

Diungkapkan Suratno, pelaku pemukulan atas dirinya merupakan seorang pemilik mobil yang kedapatan parkir liar. Oleh petugas, ban mobil tersebut dikempesi dengan cara dicabut pentilnya. Saat itu, kata Suratno, memang ada perlawanan dari para pemilik mobil yang kebanyakan ibu-ibu. "Banyak yang tidak terima kalau mobilnya digembosi, tapi mereka memarkir kendaraannya di badan jalan yang jelas-jelas melanggar," katanya.

Ditambahkan Suratno, setiap harinya, jalan di depan Masjid Al Azhar memang selalu macet oleh parkir liar. Bahkan, puluhan mobil yang kebanyakan menjemput anak sekolah tidak tahu aturan dan memarkirkan kendaraannya di tengah jalan hingga akhirnya menghambat arus lalu lintas. "Setiap harinya macet, dan yang digembosi itu yang melakukan pelanggaran," tegasnya.

Aksi razia tersebut akhirnya dihentikan. Bahkan, pentil yang tadinya dicabut dikembalikan dengan perjanjian mereka tidak akan memarkirkan kendarannya di lokasi itu lagi. "Kita peringatkan agar tidak mengulangi pelanggarannya lagi," kata AB Nahor, Kepala Seksi Penertiban Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement