REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang, akhirnya meresmikan trayek angkutan kota (Angkot) 14. Trayek baru tersebut, telah diusulkan selama 10 tahun yang lalu. Namun, baru teralisasi akhir pekan kemarin.
Adapun trayek 14 ini, rutenya meliputi Terminal Klari-Tuparev-Galuh Mas- Perum Peruri-Kertabumi-Sadamalun-Dewi Sartika.
Bupati Karawang Ade Swara, mengatakan, trayek 14 itu telah direncanakan selama 10 tahun yang lalu. Akan tetapi, baru bisa terealisasi awal Oktober ini. Alasan begitu lama trayek ini baru terealisasi, sebab ada sejumlah faktor. Salah satunya, faktor kondisi jalan yang belum memadai.
"Tapi kini, masyarakat bisa memanfaatkan jasa angkot trayek 14 ini," ujar Ade, akhir pekan kemarin.
Peresmian trayek baru ini, ditandai dengan konvoi angkot dari halaman Pemkab, lalu menyusuri rute tersebut. Dengan begitu, terhitung Ahad (6/10) sampai seterusnya, angkot ini sudah diperbolehkan beroperasi di kawasan tersebut.
Menurut Ade, membuat trayek baru angkot ini sangatlah sulit. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah. Termasuk, mengkaji lagi efek positif dan negatifnya. Jika banyak efek positifnya, maka trayek tersebut bisa terealisasi. Termasuk juga trayek 14, setelah berdasarkan kajian ternyata banyak efek positifnya. Terlebih lagi, banyaknya desakan dari warga.
Trayek baru ini, lanjut Ade, sangat diapresiasi. Pasalnya, dinas perhubungan (Dishub) sebagai leading sector sudah berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Terutama, di bidang transportasi. Selain itu, dengan adanya trayek baru ini berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Sopir dan pemilik angkot, bisa meningkatkan penghasilan. Masyarakat juga diuntungkan, sebab biaya transportasinya jauh lebih murah ketimbang harus ngojeg," ujar Ade.