REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Antara Januari dan Juni 2013, permukiman Israel di Tepi Barat bertambah sebanyak 70 persen dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu, demikian laporan yang disiarkan pada Kamis oleh Peace Now.
Peace Now, kelompok pengawas yang melacak pembangunan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan, mendasari temuan mereka pada gambar udara serta penghitungan semua unit yang telah memulai atau telah mengakhiri pembangunan di masing-masing permukiman Yahudi.
Laporan itu mengungkapkan bahwa secara keseluruhan 1.708 unit rumah dibangun di wilayah yang telah dicaplok Israel setelah Perang Timur Tengah 1967, 180 di antaranya dibangun di pos terdepan tidak sah.
Laporan tersebut juga menyebutkan secara khusus masih ada 2.840 uni rumah yang sedang dibangun selama masa ini, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.
Sebanyak 86 persen pembangunan dilakukan tanpa tender dan warga Yahudi di Tepi Barat sekarang tikali lebih banyak dibandingkan pada 1993, ketika Kesepakatan Oslo antara Israel dan Palestina ditandatangani.
"Jika (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu sungguh-sungguh mencari perdamaian, pembangunan permukiman ini takkan terjadi, sebab itu menghancurkan kesempatan bagi perdamaian," kata Hagit Ofran, Direktur Peace Now, sehubungan dengan laporan itu.
Babak pembicaraan perdamaian saat ini dimulai pada Juli, setelah macet selama tiga tahun di tengah perluasan permukiman yang dilakukan Israe di Tepi Barat.
Ada laporan bahwa pembicaraan tersebut, yang diselenggarakan secara rahasia, berada di ambang keambrukan karena masalah perbatasan dan apakah Negara Palestina pada masa depan mesti demiliterisasi sebagaimana tuntutan Israel.
Dalam beberapa bulan belakangan, pengumuman Israel mengenai rencananya untuk membangun lebih dari 1.600 rumah di Tepi Barat dan Jerusalem Timur juga dilaporkan telah membuat macet pembicaraan itu.
Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Roma pekan depan, kata Kantor Perdana Menteri Israel. Ia bermaksud memberi informasi terbaru mengenai status pembicaraan tersebut.