REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bola panas Badan Intelijen Negara (BIN) dengan mantan ketua umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso berlanjut. BIN membantah menjemput Subur dari kediamannya. Sementara panitia diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menegaskan Subur memang dijemput staf BIN.
Pengurus PPI dan moderator diskusi, M Rahmad dalam klarifikasinya ke Republika menegaskan sejumlah hal. Pertama, Jumat pagi anggota panitia menjemput Subur di kediamannya. Di sana, ajudan Subur mengatakan, kalau yang bersangkutan sudah pergi.
"Kata ajudannya, profesor (Subur) baru saja dijemput staf BIN," kata Rahmad, Sabtu (19/10). Kemudian, ajudan tersebut mengatakan agar panitia mungkin bisa menjemput Subur di Kalibata (kantor BIN). Baru dari situ dibawa ke lokasi diskusi di Duren Sawit, Jakarta Timur. Panitia yang menjemput Subur bernama Sri Mulyono.
Ajudan Subur menambahkan, informasi yang ia terima, Kepala BIN ingin bertemu dengan Subur pada pukul 10.00 WIB. Panitia kemudian bergerak ke kantor BIN, tapi tidak bisa masuk. Penjaga di pintu gerbang menyebutkan, kalau Subur memang sudah berada di sana.
"Orang yang jaga bilang profesor sedang bertemu dengan Kepala BIN jadi tidak bisa ditemui," kata Rahmad, menirukan percakapan tersebut.
Kedua, papar Rahmad, panitia kemudian berupaya menghubungi Subur via telepon genggam. Subur mengangkat telepon itu. Ia mengkonfirmasi bahwa memang akan ada pertemuan dengan Kepala BIN pada pukul 10.00 WIB. Namun Subur tidak menjelaskan apakah dia dijemput oleh staf BIN atau datang sendiri ke markas BIN.
Kemudian, Rahmad mengungkapkan, Subur juga mengatakan pertemuan pukul 10.00 WIB itu batal. Penyebabnya, staf BIN memberitahu bahwa Kepala BIN Letjen Marciano Norman dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana Negara, pagi itu. Karenanya, pertemuan harus ditunda sampai pukul 13.00 WIB.
Namun Jumat tersebut, SBY tidak berada di istana, karena sedang melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta. Rahmad mengklaim, dalam percakapan telepon itu Subur sempat berkata kalau sepertinya dicekal untuk hadir di Duren Sawit untuk bicara.
Rahmad juga mengatakan pada Kamis (17/10) malam, Subur masih berkomunikasi dengan Ketum PPI Anas Urbaningrum. Dalam percakapan blackberry disebutkan, Subur akan tetap datang ke diskusi tersebut.
Namun saat dikonfirmasi terpisah oleh Republika, Subur membantah kalau ia dijemput oleh BIN. Subur membenarkan, ia ada jadwal pertemuan pukul 10.00 WIB di kantor BIN. Pertemuan itu adalah pertemuan biasa. Subur juga menolak menjabarkan apa tujuan pertemuan itu.