REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika mengaku tidak kekhawatiran, keterlibatannya di Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bakal membuahkan sanksi dari Dewan Kehormatan (Wanhor) Demokrat.
Ia mengaku siap memenuhi panggilan wanhor jika memang diperlukan. "Yang saya takuti kalau dipanggil Tuhan. Kalau dipanggil wanhor saya justru merasa terhormat," ujar Pasek yang menjabat sebagai Sekjen PPI.
Namun, Pasek menekankan pentingnya obyektifitas. Menurutnya segala tindakan sanksi yang diambil wanhor terhadap kader harus didasarkan pada konstitusi yang ada di tubuh Demokrat seperti AD/ART dan fakta integritas.
Jangan sampai ada kesan wanhor memberi sanksi hanya kepada kader yang dekat dengan Anas Urbaningrum. "Harusnya ditunjukan keberimbangan. Jangan sampai ada kesan partai ini hanya untuk menghabisi orang-orang yang dekat Anas," katanya.
Pasek menegaskan dirinya merupakan kader yang baik di Demokrat. Ia menolak jika dianggap sebagai kader yang tidak loyal pada pimpinan partai. Menurutnya loyalitas harus diukur dari parameter yang obyektif yakni tingkat kepatuhan kader dalam menjalankan AD/ART maupun pakta integritas yang ada di partai.
"Saya ini kader yang baik, saya ini yang paling konsisten dalam pakta integritas. Loyalitas diukur dari audit kinerja. Itu parameternya bukan suka tidak suka," katanya.