REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta melakukan kolaborasi dengan peneliti Amerika Serikat (AS) guna melacak keberadaan gen purba Denisovan dan Homo floresiensis pada manusia modern di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Belum ada pemikiran (sebelumnya) bahwa ada kemungkinan di gen kita dan mereka itu (penduduk Flores) ada gen-gen purba tadi (Denisovan dan Homo floresiensis). (Penelitian) itu yang kita lakukan," kata Deputi Direktur Lembaga Eijkman Jakarta, Herawati Sudoyo di Jakarta, Selasa (29/10).
Ia mengatakan Indonesia memang menjadi sumber manusia purba hominim. Begitu banyak manusia purba dan terakhir ditemukan Homo floresiensis masih menjadi kontroversi hingga sekarang.
"Itu karena dari DNA belum bisa dibuktikan bahwa itu (Homo florensiensis) spesies baru atau tidak. Apakah mereka pendek karena penyakit," ujar dia.