Sabtu 02 Nov 2013 11:04 WIB

UNICEF Desak Dunia Bantu Lebanon Rawat Anak Pengungsi Suriah

Pengungsi Suriah di Desa Al Marj, Lembah Bekaa, Lebanon.
Foto: EPA/Lucie Parsaghian
Pengungsi Suriah di Desa Al Marj, Lembah Bekaa, Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Pemimpin Dana Anak PBB (UNICEF), Jumat (1/11), menyeru masyarakat internasional agar mengimbangi kebaikan hati Lebanon dalam membantu lebih 400.000 anak pengungsi Suriah dengan menanam lebih banyak modal pada layanan umum negara itu.

Direktur Pelaksana UNICEF Anthony Lake mengeluarkan seruan tersebut saat ia mengakhiri lawatan di Lebanon, kata beberapa pejabat PBB di Markas PBB, New York.

"Lebanon telah memberikan komitmen luar biasa dalam merawat anak-anak yang menyelamatkan diri dari Suriah, kendati ada tekanan yang meningkat pada layanan masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan," kata Lake.

"masyarakat internasional bukan hanya memiliki kewajiban kemanusiaan pada anak-anak tapi juga tanggung jawab untuk mengimbangi komitmen Lebanon, dengan menanam lebih banyak modal pada layanan yang bermanfaat bagi setiap anak di negeri ini --pengungsi dan anak dari masyarakat tuan rumah," katanya.

Lebanon adalah salah satu dari beberapa negara yang telah menerima orang yang menyelamatkan diri dari konflik yang berkecamuk di negara tetangganya, Suriah.

Pertempuran antara Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi, yang terjadi setelah meletusnya krisis politik di Suriah pada Maret 2011, telah membuat lebih dari empat juta orang di dalam negeri tersebut meninggalkan kediaman mereka dan mengirim dua juta orang lagi mencari keselamatan di luar perbatasannya.

PBB memperkirakan ada hampir 800 ribu pengungsi Suriah di Lebanon, yang merupakan seperempat dari penduduk negara yang dilanda pertempuran itu dan membuat sumber dayanya teregang sampai ujung batas kemampuannya.

Dalam pertemuan dengan Presiden Lebanon Michel Suleiman dan Perdana Menteri Najib Miqati, Lake kembali menegaskan kerja sama UNICEF yang berlanjut di berbagai bidang seperti kesehatan, gizi, pendidikan, air, kebersihan, kesehatan dan perlindungan, kata Xinhua.

Semua itu dirancang melalui program yang ditujukan pada anak paling rentan di sebagian permukiman paling miskin di Lebanon, kata beberapa pejabat.

Keprihatinan utama tertuju pada dampak dari mendekatnya musim dingin, dan perlunya tindakan mendesak guna mempersiapkan diri untuk menghadapi masa yang sangat menantang itu, kata pejabat tersebut.

UNICEF dan lembaga lain yang bekerja menangani anak-anak yang jadi korban konflik di Suriah telah memperingatkan mengenai dampak jangka panjang dari trauma yang dialami oleh banyak anak. Mereka juga mendesak diberikannya perhatian lebih besar pada program pendidikan dan kejiwaan selain layanan untuk menyelamatkan nyawa.

"Kita harus berbuat lebih banyak untuk mendukung satu generasi anak yang akan membangun masa depan di wilayah ini," kata Lake, yang tiba di Lebanon pada Selasa (29/11) pada akhir kunjungan dua hari ke Suriah.

Pada September, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meresmikan Kelompok Pendukung Internasional buat Lebanon, yang bertujuan membantu negeri tersebut menangani banyak tantangan yang dihadapinya, termasuk menampung ratusan ribu pengungsi Suriah.

sumber : Antara/ Xinhua-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement