REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah jadwal penerbangan pesawat komersial dari dan tujuan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, ditunda beberapa menit saat pelaksanaan Bali Democracy Forum (BDF), terutama pada saat kedatangan dan kepulangan kepala negara. "Kami akan berlakukan 'expected delays' (penundaaan sementara) 30 menit sebelum dan 15 menit setelah kepala negara mendarat dan tinggal landas," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai Kolonel (Pnb) Sugiharto PW di Denpasar, Senin (4/11).
Menurut dia, selama berlangsungnya BDF VI pada 7-8 November 2013 tidak akan ada penutupan seperti pada pelaksanaan KTT APEC. Pengamanan udara khusus kepala negara itu merupakan prosedur tetap bagi setiap pemimpin suatu negara yang akan mendatangi suatu negara.
BDF 2013 dipastikan dihadiri tiga kepala negara di antaranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. Selain itu, TNI-AU juga telah melakukan sosialisasi kepada aparat teritorial termasuk jajaran pemerintah daerah terkait adanya layang-layang yang dikhawatirkan mengganggu arus penerbangan dari radius sekitar lima kilometer dari bandara.
Hal itu untuk mengantisipasi insiden yang sempat terjadi sebelum pelaksanaan KTT APEC, helikopter TNI AU terlilit benang layangt-layang sehingga memaksa pesawat tersebut mendarat. "Kemarin (sebelum pelaksanaan KTT APEC) sempat ada insiden benang layang-layang melilit di helikopter jenis Bell saat Pangdam melakukan patroli," ucapnya.