Rabu 06 Nov 2013 11:32 WIB

Kronologi Oknum Brimob Tembak Mati Satpam

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepolisian Daerah Metro Jaya hingga kini masih melakukan pemeriksaan kepada Oknum Brimob berinisial W yang menembak warga sipil yang bekerja sebagai satpam di Jakarta Barat, Selasa (5/11), malam.

Sejumlah keterangan sudah dikantongi pihak kepolisian untuk menjerat oknum tersebut ke ranah pidana. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, pihaknya segera memproses dan mengusut tuntas kasus tersebut.

Rikwanto melanjutkan, dari keterangan pelaku dan empat saksi, kronologi penembakan berawal dari oknum anggota Brimob yang melintas di lokasi kejadian, di Ruko Galaxi No 30-31 Blok L Kompleks 1000 Ruko, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11), sekitar pukul 18.30 WIB.

Hanya, korban saat itu tidak ada di lokasi. Oknum Brimob pun mencarinya dan menunggu, namun korban tidak juga muncul. Korban pun datang.

Pelaku sempat menyuruh korban untuk memberi hormat yang ditolak oleh korban. Oknum Brimob berpangkat brigadir ini pun  menyuruh korban "push up" namun Bachrudin menolak permintaan WAN karena merasa tidak bersalah.

''Oknum W bertanya kepada korban perihal tidak adanya korban di posnya, ternyata korban sedang buang air kecil,'' kata dia, Rabu (6/11). 

Tidak disangka, korban menolak yang membuat pelaku berang. ''Sambil mengomel, pelaku mencari senjata, mengeluarkannya dan menodongnya ke arah korban,'' kata Rikwanto.

Niat pelaku awalnya hanya menakut-nakuti korban agar dia tidak menuruti kesalahannya. Pelaku pun menarik pelatuk. Senjata yang dikira kosong atau tanpa peluru oleh pelaku ternyata meletus mengenai dada kiri korban.

Korban ambruk dan tewas. Rikwanto mengatakan, setelah kejadian itu, pelaku panik dan pulang ke Mako Brimob di Kelapa dua. ''Di sana ia menceritakan kejadian ini dan menyerahkan diri, ia mengakui perbuatannya,'' kata dia.

Polisi yang melakukan olah lokasi kejadian menemukan sebuah proyektil dari senjata Revolver milik pelaku. Setelah diinterogasi, ada tiga peluru di dalam senjata pelaku, dan pelaku mengakui salah terka yang dikira peluru tersebut tidak meletus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement