Rabu 06 Nov 2013 13:01 WIB

Ruhut: Tak Masalah Brimob Punya Kerja Sampingan

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ruhut Sitompul
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Anggota Komisi 3 DPR RI Ruhut Sitompul menegaskan pihak kepolisian dan pemerintah untuk mencari bersama akar permasalah penembakan warga sipil yang dilakukan oknum Brimob.

Menurut dia, tidak ada permasalahan ketika oknum anggota Brimob menjadi pengawas atau pembina jasa keamanan sebagai kerja sampingan selama itu untuk kesejahteraan dan pengamanan masyarakat.

Ruhut melanjutkan, ini didasarkan karena belum adanya renumerasi di tubuh Polri sehingga anggota kemungkinan mencari sampingan lain. ''Yang penting kan dia tidak mabuk terus menembak,'' kata dia, Rabu (6/11).

Selain itu, Ruhut mengatakan, harus dipertanyakan kenapa pelaku sampai mengeluarkan senjata?. Pasalnya yang ditakutkan adalah 'The Man Behind The Gun'. Dalam hal ini, senjata tidak perlu ditakutkan, tapi orang yang memegang senjatanya yang harus ditakuti.

Maka, tes psikologi perlu dilakukan rutin setidaknya setahun sekali atau sesuai anggaran yang ada di Polri. ''Usulan saya adalah enam bulan sekali,'' kata dia.

Tes Psikologi ini untuk mengetahui tingkat emosi seseorang apakah layak untuk memegang senjata atau tidak. Selain tes psikis adalah pemberitahun bahwa senjata itu tidak boleh digunakan sembarang dan perlu adanya latihan rutin untuk melatih si pemegang senjata.

Dalam keterangan terbaru, oknum anggota Brimob berinisial W berkeinginan hanya menakut-nakuti satpam. Namun secara tidak terduga senjata tersebut justru meletus.''Ini yang harus dilakukan tes tersebut penting,'' kata dia.

Diketahui, oknum anggota Brimob berinisial W sudah menjadi pengawas satpam di Kawasan Jakarta Barat, sejak tahun 2009 lalu, tanpa seijin Kesatuannya. Ia digaji Rp 300 ribu per bulan dan diminta langsung oleh kordinator satpam setempat untuk menjadi pengawas dan pembina satpam.

Dan akhirnya, oknum anggota Polri tersebut menembak mati seorang satpam bernama Baharuddin di Ruko Galaxi No 30-31 Blok L Kompleks 1000 Ruko, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11), sekitar pukul 18.30 WIB, karena korban menolak setelah meninggalkan pos kerjanya.

Pelaku menyerahkan diri ke Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, dan pada pukul 23.00 WIB, Selasa (5/11), pelaku diserahkan penyidik Polres Jakarta Barat untuk diperiksa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement