REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka Forum Demokrasi Bali (BDF VI) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kamis pagi.
"Ini salah satu forum Asia Pasifik yang bersifat antar pemerintah yang membicarakan tentang demokrasi dengan pendekatan yang dianggap nyaman bagi para peserta karena kita tidak bersifat menggurui," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.
Hasil dari forum itu, menurut Faizasyah, akan berupa pernyataan dari peserta yang kemudian ditindaklanjuti.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI AM Fachir beberapa waktu lalu di Denpasar menyatakan bahwa pada BDF 2013 dijadwalkan membahas tema konsolidasi demokrasi pada masyarakat majemuk.
Tema tersebut dinilai relevan mengingat banyak negara yang masyarakatnya majemuk dengan demokrasi yang belum mapan.
BDF kali ini akan dihadiri di antaranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan PM Timor Leste Xanana Gusmao.
Selain dihadiri tiga kepala pemerintahan, BDF VI juga akan dihadiri perwakilan 53 negara di kawasan Asia Pasifik dan sejumlah pengamat internasional dari luar kawasan Asia Pasifik.
Presiden juga akan menghadiri santap siang bersama para kepala negara/pemerintahan, menteri, ketua delegasi, dan peninjau yang menghadiri forum tahunan ini.
BDF merupakan forum tahunan yang dimulai pada 2008 untuk mendiskusikan perkembangan demokrasi di kawasan Asia Pasifik yang bertujuan mempromosikan dan mendorong kerja sama internasional dan kawasan.
sumber : Antara