REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat mengungkapkan perkembangan terkini mengenai Warga Negara Indonesia Overstayer (WNIO) di Arab Saudi.
Berdasarkan informasi dari Ketua Tim Perbantuan Teknis Tatang BU Razak di Jeddah, Jumhur mengatakan, hari ini sebanyak 484 WNIO akan tiba di Indonesia.
"Dijadwalkan pada Sabtu 10 November 2013 pukul 00.15 waktu Jeddah akan diberangkatkan sebanyak 484 WNIO," kata Jumhur kepada Republika, Ahad (10/11).
Menurut Jumhur, 484 WNIO tersebut diberangkatkan dengan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400 GA-983. 484 WNIO yang dipulangkan terdiri dari 404 perempuan dan 80 anak-anak serta bayi dijadwalkan akan mendarat di Jakarta pada pukul 13.55 WIB.
"Saat informasi ini dibuat tanggal 9 November 2013 pukul 16.30 waktu Jeddah (pukul 20.30 WIB), ke-484 WNI sedang diselesaikan seluruh dokumennya dan akan segera diberangkatkan ke bandara Jeddah yang berjarak 96 km dari Shumaisi," kata Jumhur.
Jumhur menyatakan, mulai hari ini sejumlah WNIO di Shumaisi juga mulai dipulangkan oleh otoritas Arab Saudi dengan pesawat reguler yang jumlahnya masih sangat terbatas.
Otoritas Arab Saudi, kata dia, terus memproses penyelesaian dokumen perjalanan yang cukup memakan waktu karena beberapa tahapan harus dilalui untuk mendapatkan exit permit.
Jumhur menuturkan KJRI dan tim perbantuan teknis dari Jakarta terus berupaya membantu penyelesaian dokumen tersebut. Namun mengingat jumlah WNIO dari berbagai negara mencapai puluhan ribu saat ini, KJRI harus bekerja siang dan malam serta perlu kesabaran menghadapi para WNIO yang ingin segera pulang ke negaranya.
Lebih lanjut Jumhur menuturkan, banyaknya jumlah WNIO saat ini, baik yang telah berada di penampungan imigrasi Shumaisi maupun yang masih di luar, membuat KJRI dan tim perbantuan teknis dari Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah agar penanganan WNIO berjalan sesuai dengan harapan semua pihak.
"Proses penyelesaian dokumen perjalanan bagi kelompok rentan terus berlangsung dan pesawat Garuda Indonesia yang kedua akan segera berangkat setelah exit permit dari WNIO yang akan dipulangkan dengan pesawat tersebut telah selesai," ujarnya.