REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Agus Gumiwang mengatakan sudah saatnya Indonesia memiliki satelit sendiri. Langkah ini untuk mengantisipasi terulangnya penyadapan yang dilakukan negara asing
"Jalan keluar yang paling baik, realistis, kita harus punya peralatan satelit," kata Agus ketika dihubungi wartawan, Senin (11/11). Agus mengatakan satelit Indonesia harus bersifat khusus. Satelit itu hanya dimiliki dan dibeli oleh Indonesia dan digunakan untuk fungsi-fungsi pertahanan dan keamanan. "Negara harus punya satelit khusus yang didedikasikan untuk kepentingan pertahanan keamanan dan kontra intelejen," ujarnya.
Sejauh ini Komisi I sudah membahas proyeksi pembelian satelit khusus untuk Indonesia. Agus mengatakan ada beberapa mitra yang menyatakan siap diajak bicara dan sepakat dengan konsep satelit khusus untuk Indonesia. "Tinggal dirumuskan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisir," katanya.
Agus mengatakan teknologi yang dipergunakan Amerika Serikat dan Australia berkembang cepat. Pertanyaannya apakah Indonesia memiliki ritme yang sama dengan perkembangan teknologi kedua negara. "Saya kira harus betul-betul dipelajari," katanya.
Kabar penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat dan Australia sudah sangat mengkhawatirkan. Agus mengatakan penyadapan bukan hanya dilakukan terhadap presiden dan wakil presiden, tapi juga politisi, menteri, dan para ketua umum partai, termasuk pimpinan DPR. "Menurut pandangan saya, mereka cukup "telanjang" dan mudah disadap. Apakah mereka punya pengamanan yang cukup sehingga tidak disadap," ujarnya.