REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Harga minyak turun di perdagangan Asia Senin (18/11) di tengah 'profit taking" dan menjelang perundingan internasional baru mengenai program nuklir Iran. Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 31 sen menjadi 93,53 dolar AS, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari juga turun 31 sen ke posisi 108,19 dolar AS.
"Iran kemungkinan menjadi salah satu faktor utama," kata Ric Spooner, analis pasar utama pada CMC Markets di Sydney kepada AFP.
"Juga saya pikir hal itu adalah akibat suatu kasus dari pemberitaan yang secara relatif tenang dalam sepekan," tambahnya dan ada juga sedikit aksi ambil untung. Negosiasi antara Iran dan yang disebut P5+1 - Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Rusia dan Cina plus Jerman - memulai kembali pertemuan di Jenewa pada Rabu (13/11) lalu setelah putaran terakhir gagal mencapai suatu kesepakatan.
Diplomat bermaksud mendekati suatu kesepakatan sementara yang akan melihat Iran, produsen besar minyak mengurangi atau membekukan bagian program nuklirnya. Israel dan Barat menuduh Iran sedang meningkatkan kemampuan senjata nuklir bersamaan program pengayaan uranium, yang Teheran tegaskan bahwa program itu sepenuhnya untuk tujuan damai.
Ikuti Whatsapp Channel Republika