Kamis 21 Nov 2013 21:53 WIB

Pimpinan Ponpes: Saya Menangis, Masjid Kok Dijual?

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Penjualan Masjid Teja Suar di Kabupaten Cirebon, mengundang reaksi kesedihan di kalangan umat Islam. Mereka khawatir, tempat ibadah yang bersejarah itu akan beralih fungsi.

"Saya menangis, sangat sedih. Masjid kok dijual," tutur pimpinan pondok pesantren Kampung Damai Cirebon, Abah Noor Zein, saat ditemui Republika beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, masjid itu dijual oleh pemiliknya seharga Rp 13 miliar. Namun, dia mengaku tidak mengetahui siapa pembeli masjid tersebut.

Noor Zein menambahkan, tidak mengetahui alasan pasti penjualan masjid itu. Padahal, sepengetahuannya, pemilik masjid Teja Suar, H Saelan, memiliki sejumlah aset lainnya yang tersebar di berbagai kota di Indonesia."Tapi kenapa justru masjid Teja Suar yang dijual," tutur Noor Zein.

Menurutnya, masjid Teja Suar merupakan salah satu masjid bersejarah di Cirebon. Masjid tersebut, dulu menjadi tempat berkumpulnya para aktifis di masa orde baru. Saat ini, masjid itupun banyak dikunjungi warga yang ingin solat maupun melepas lelah.

Noor Zein khawatir, pemilik masjid yang baru akan mengalihfungsikan masjid untuk kegiatan lainnya. Apalagi, ruas jalan Tuparev merupakan salah satu pusat bisnis di Cirebon.

Terpisah, Ketua Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) Kota Cirebon, Sugino Abdurrahman, juga sangat menyayangkan penjualan masjid Teja Suar. Namun dari peristiwa itu, dia berharap agar umat Islam tidak menyepelekan masalah administrasi.

"Kalau memang dulunya ada rencana untuk diwakafkan dari pemiliknya, harusnya langsung diproses (masalah administrasinya),” ujar Sugino, Kamis (21/11).

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dari pemilik masjid Teja Suar, H Saelan. Menurut informasi dari pengurus masjid yang tidak mau disebut namanya, H Saelan lebih sering tinggal di Jakarta

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement