REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspeksi mendadak (sidak), Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, hari ini dimanfaatkan sejumlah warga untuk mengeluhkan pelayanan rumah sakit. Salah satunya, masih lambannya soal pelayanan, sehingga masyarakat terpaksa harus menunggu.
Diakui Jokowi hingga saat ini memang masih ada keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan kesehatan. Tapi, hal tersebut sudah menurun dibandingkan dengan awal pelaksanaan program KJS. Menurut Jokowi, keluhan tersebut terjadi karena banyaknya pasien yang sakit. "Ini yang sakit banyak, yang dilayani juga banyak. Sudah tidak ada masalah, hanya karena dilayani banyak sekali. Tapi lama-lama ini normal kembali," kata Jokowi, seperti dilansir situs beritajakarta.
Sementara terkait dengan keluhan pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang mengaku mendapatkan obat yang jauh lebih sedikit daripada sebelumnya, Jokowi meminta kepada Direktur RSUD Tarakan, Koesmedi Priharto, agar para dokter dapat memberi penjelasan yang baik kepada masyarakat. "Tolong dijelaskan obat ini nggak diberi kenapa? dijelaskan. Yang menentukan itu dokter ada apa-apanya. Pasien kan nggak bisa mendikte dokter sekarang harus pakai obat A terus besoknya tetap obat ini," kata Jokowi.
Kedatangan Jokowi ke RSUD Tarakan membuat heboh para pasien dan pengunjung rumah sakit. Mereka pun ramai-ramai mengerumuni pria asal Solo itu sekadar untuk bersalaman dan meminta foto bersama. Sebagian lainnya mengeluhkan pelayanan di rumah sakit.