REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pembicaraan nuklir antara lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman dan Iran mengenai program nuklir kontroversial Teheran dilanjutkan pada hari kedua di Jenewa, Swiss, Kamis (21/11). Hari kedua tersebut diisi dengan serangkaian pertemuan intensif tertutup dalam format bilateral.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, yang mewakil kelompok P5+1 --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan Cina ditambah Jerman-- selama pembicaraan itu bertemu dengan Mohammad Javad-Zarif, pemimpin delegasi Iran.
Pertemuan tersebut mendasar dan terperinci. ''Kedua pihak berusaha mencapai kemajuan lebih lanjut,'' kata Juru Bicara Catherine Ashton, Michael Mann, sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat.
Seorang pejabat senior AS yang tak ingin disebutkan jatidirinya mengatakan pada Rabu (20/11) pusat babak pertemuan saat ini ialah membahas perincian mengenai kesepakatan pertama yang mungkin dicapai dan parameter kesepakatan menyeluruh.
''Pembicaraan fokus melihat apakah kami dapat memperkecil jurang pemisah yang ada dan perlu diselesaikan guna mencapai kesepakatan semacam itu,'' katanya.
Babak baru pembicaraan tersebut, yang dimulai pada Rabu, adalah babak ketiga perundingan antara Iran dan keenam negara besar dalam waktu lebih dari satu bulan.
Pada babak pembicaraan paling akhir --yang dimulai pada 7 November dan diperpanjang sampai hari ketiga di luar jadwal, kedua pihak gagal mencapai kesepakatan sementara sebagaimana diharapkan.