REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Tentara menewaskan 10 militan dari kelompok pemberontak kiri ELN Kolombia dan dua lainnya luka-luka dalam bentrokan di dekat perbatasan dengan Venezuela. Demikian kata Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, Minggu.
"Serangan terhadap ELN, 12 anggotanya dinetralisasi di (provinsi) Arauca. Selamat kepada tentara. Serangan itu akan terus membawa perdamaian," tulis Santos di akun Twitter-nya. Tentara Kolombia menjebloskan dua pemberontak yang terluka ke dalam tahanan.
ELN, kelompok gerilya kedua terbesar di Kolombia, memiliki sekitar 2.500 pejuang. Pada Agustus, pemerintah mengatakan siap untuk memulai perundingan dengan kelompok itu.
Perundingan siap digelar hampir setahun setelah pembicaraan dimulai dengan pasukan terbesar pemberontak FARC.
Rencana perundingan tersebut berpotensi memperluas proses perdamaian yang bertujuan mengakhiri pemberontakan tertua di Amerika Latin itu. Tetapi, upaya pembicaraan tersendat.