REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dua ledakan bom di luar sebuah kafe di Baghdad pada Senin menewaskan 17 orang dan mencederai 37 lain, kata beberapa sumber kepolisian dan medis. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, yang terjadi di daerah Sadriya yang berpenduduk mayoritas Syiah di Baghdad timur.
Namun, militan Sunni dan Al Qaida secara rutin membom kafe, restoran dan pertandingan olahraga sejak awal 2013. Pemboman itu merupakan serangan ketiga yang dilaporkan di sekitar Baghdad pada Senin. Seorang penyerang bunuh diri meledakkan bomnya di sebuah pos pemeriksaan polisi di wilayah timurlaut, menewaskan tiga aparat dan melukai tujuh lain, kata polisi.
Di daerah Sunni Doura di Baghdad selatan, ledakan bom pinggir jalan menewaskan dua anggota milisi Sahwa dan mencederai empat orang lain, kata polisi. Sahwa terbentuk dari orang-orang suku Sunni Arab yang berpihak pada militer AS memerangi Al Qaida sejak akhir 2006, dan tindakan mereka itu telah mengubah peta perang di Irak. Anggota Sahwa dianggap sebagai pengkhianat oleh militan Sunni dan mereka sering menjadi sasaran serangan.
Kekerasan di Irak telah mencapai tingkatan yang belum pernah terlihat sejak 2008, ketika negara itu mulai bangkit dari konflik sektarian mematikan pada 2006-2007 yang merenggut puluhan ribu jiwa. Menurut data PBB, hampir 1.000 orang tewas pada Oktober dalam serangan-serangan di Irak.