REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kota Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berpenduduk sekitar 720 ribu jiwa, memproduksi sedikitnya 650 ton sampah per hari.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banjarmasin Mukhyar, di balaikota Banjarmasin, Rabu (27/11), setiap tahun volume sampah di Banjarmasin mengalami peningkatan, apalagi kalau musim buah seperti sekarang ini.
Ia mengakui, total sampah yang diangkut tidak sebanding dengan jumlah armada yang dimiliki instansinya.
Meskipun armada angkut yang tersedia begitu minim, Mukhyar berupaya keras memaksimalkan kinerja jajarannya agar tidak ada sampah yang tak terangkut di bak penampunngan. "Saat ini hanya ada 38 unit armada, tentu itu belum cukup mengangkut segitu banyak volume sampah idealnya sedikitnya 70 armada," katanya.
Pihaknya sudah mengajukan penambahan armada penanganan sampah sebanyak 20 buah atau 14 unit truk jenis Amrol dan Truk Dum 6 unit, semoga saja usulan tersebut disetujui dan dapat direalisasikan 2014 mendatang.
Menyinggung soal daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, ia menjelaskan TPA yang ada tersebut masih dimaksimalkan, dan sementara masih sanggup menampung, sambil menunggu rampungnya penyelesaian TPA Regional.
Ia optimistis, penataan dan pembenahan sampah di kota berjuluk "kota seribu sungai" ini akan berhasil baik jika memperoleh dukungan semua pihak, bahkan instansinya bertekad meraih penghargaan Adipura.
"Maksimal 2015 sudah dapat Adipura," ucapnya seraya menyebutkan upaya meraih prestasi tersebut sudah gencar dilakukan, misalnya memanfaatkan TPA menjadi Biogas. Banjarmasin juga merekrut sekitar 700-an tenaga kebersihan yang melibatkan masyarakat, dan di antaranya ada sebanyak 290 orang penyapu jalan yang disebar di berbagai sudut kota.