REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyelundupan narkotika dan obat-obatan terlarang di Daerah Istimewa Yogyakarta dinilai cukup sulit dikontrol, khususnya yang dilakukan melalui jalur darat.
"Banyak jalur yang harus diwaspadai. Khusus untuk jalur darat lebih sulit dikontrol karena dapat melalui berbagai pintu masuk daerah dan cenderung rumit," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, Budiharso seusai pemusnahan barang bukti narkotika di Yogyakarta, Kamis (28/11).
Budiharso mengatakan, sekarang Indonesia masih menjadi objek incaran pemasaran narkotika dari luar negeri melalui berbagai jalur penyelundupan. Posisi DIY yang terletak di pusat Pulau Jawa, membaut penyelundupan narkotika di wilayah tersebut berpotensi dilakukan melalui berbagai jalur, yakni jalur udara, darat dan laut.
"DIY itu kan ada di posisi sentral maka harus kita waspadai dari jalur laut, darat atau laut, serta dari Barat, Timur atau Utara," tuturnya menerangkan.
Guna menanggulangi hal itu, ia mengklaim BNNP DIY telah berupaya secara intensif menambah jumlah kekuatan pengawasan. "Personel kami telah ditempatkan di berbagai titik rawan penyelundupan, misalnya di Bandara Adisutjipto kami telah menyiagakan satu personel di sana," sebut Budiharso.
BNNP DIY juga telah membentuk Badan Narkotika Nasional di tingkat Kabupaten sebagai upaya memperkuat pengawasan. "Untuk sementara telah terbentuk BNNK di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman," imbuhnya seraya mengatakan semua yang dilakukan BNNP DIY masih belum cukup tanpa peran serta semua pihak, baik aparat kepolisian serta masyarakat setempat.