REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan PBB (DK) mengutuk serangan mematikan di dua provinsi Afghanistan pekan lalu. Serangan menewaskan sembilan pekerja bantuan.
''Dewan Keamanan menekankan perlunya untuk menyeret para pelaku, pengatur, penunjang dana dan penaja aksi teror yang kejam ini ke pengadilan,'' sebut satu pernyataan yang dikeluarkan kepada pers di Markas PBB, New York, Rabu (4/12).
Anggota Dewan Keamanan mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan di Provinsi Uruzgan, Afghanistan, pada 26 November dan Provinsi Faryab pada 27 November.
Serangan itu mengakibatkan tewasnya sembilan pekerja pembangunan dan membuat jumlah serangan terhadap instalasi, aset, dan personel bantuan kemanusiaan di Afghanistan jadi 237 orang sepanjang tahun ini.
''Dewan tersebut juga menyampaikan simpatinya yang mendalam dan belasungkawa tulus kepada keluarga korban, rakyat serta pemerintah Afghanistan,'' kata pernyataan itu.
Enam pekerja Afghanistan yang bekerja untuk melaksanakan proyek pemberantasan buta huruf oleh Badan bagi Kerja Sama Teknis dan Pembangunan (Acted) tewas dalam satu penyergapan di Provinsi Faryab, Afghanistan Utara, pada Rabu lalu oleh beberapa pria yang tampak seperti gerilyawan.
Pada Selasa pekan lalu (26/11), di Provinsi Oruzgan, Afghanistan Selatan, tiga pekerja bantuan yang terlibat dalam proyek pembangunan tingkat desa tewas oleh bom yang diledakkan dari jauh.
''Dewan Keamanan mengutuk aksi kekerasan terhadap pekerja pembangunan dan personel kemanusiaan,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Kamis (5/12).