Kamis 05 Dec 2013 23:21 WIB

Kompleks Kediaman Bu Pur di Bogor Dijaga Ketat

 Bangunan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5). (Edwin Dwi Putranto/Republika)
Bangunan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5). (Edwin Dwi Putranto/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kompleks kediaman Sylvia Soleha alias Ibu Pur di Pakuan Hill Tajur cluster Montecarlo, Jalan Tarumanegara nomor 18-20, Kota Bogor, Jawa Barat, dijaga ketat oleh petugas keamanan lingkungan setempat.

Lokasi kediaman Bunda Pur, yang namanya disebut dalam sidang kasus Hambalang, tampak dijaga oleh aparat keamanan. Mulai dari portal masuk menuju perumahan Pakuan Hill cluster Montecarlo.

Setiap orang yang datang ke cluster tersebut ditanyai akan mencari siapa dan keperluan apa. Aparat juga melarang media untuk masuk ke dalam komplek Montecarlo. Alasannya, manajemen tidak memperbolehkan media masuk ke kompleks.

Petugas juga terkesan arogan dan tidak berkompromi untuk izin masuk. Petugas tetap mengawal dan menjaga portal dan memeriksa setiap yang hendak masuk untuk keperluan apa pun. 

Ketika ditanya apakah Ibu Pur tinggal di kompleks itu, seorang petugas keamanan bernama Budi S membenarkan. "Iya, tapi mohon maaf kami tidak bisa memberikan izin. Ini perintah dari manajemen. Mohon maaf saya hanya menjalankan tugas," ujar pria tersebut.

Lingkungan kediaman Ibu Pur di cluster Montecarlo itu sendiri terlihat sepi dari aktivitas. Namun sejumlah petugas keamanan terlihat berjaga-jaga dan selalu mondar-mandir di depan rumah bercat putih di Jalan Tarumanegara nomor 18 itu.

Begitu juga dengan cafe yang dikelola oleh keluarganya di Jalan Pajajaran Bogor, tampak sepi dari pengunjung. Cafe dan butik tersebut juga terbuka setengah tanpa ada tanda-tanda buka atau tidak. Namun, ada beberapa kendaraan tampak parkir di depan cafe tersebut. 

Dalam sidang kasus Hambalang, anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manullang dalam kesaksiannya menyebut nama Ibu Pur sebagai kepala rumah tangga Cikeas yang ikut memperebutkan proyek Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional itu.

Namun Istana melalui juru bicara presiden Julian A Pasha membantah keterangan tersebut. Ia menyatakan tidak ada jabatan kepala rumah tangga Cikeas. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement