REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima korban kecelakaan kereta rel listrik (KRL) di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pihak rumah sakit menyebut insiden itu sebagai kejadian luar biasa. Hal itu terlihat dalam daftar korban yang dirawat, yang dipasang di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Daftar tersebut berjudul "KLB KRL Bintaro".
Sopir dan kenek mobil tangki Pertamina yang terlibat kecelakaan dirawat di rumah sakit tersebut, yaitu Chosimin (40) dan Mujiono (44). Hanaya hingga kini elum diketahui kondisi mereka berdua karena masih dalam perawatan.
Menurut informasi, Mujiono mengalami luka bakar di wajah 10 persen. Sedangkan Chosimin mengalami luka bakar di wajah 20 persen. Selain Chosimin dan Mujiono, korban kecelakaan lain yang dirawat di RSPP adalah Slamet (54), Anieke Yolanda (39) dan Iska Andini (37).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sempat datang ke RSPP untuk menjenguk para pasien. Saat ditanya oleh wartawan, dia mengucapkan rasa bela sungkawa kepada para korban.
Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Imam Yulisdianto juga sudah sempat datang ke RSPP untuk mengecek jumlah dan kondisi korban yang dirawat.
Sebelumnya, terjadi kecelakaan antara KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan mobil tangki Pertamina di pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro pada pukul 11.25 WIB.
Tabrakan tersebut mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Korban saat ini dirawat di beberapa rumah sakit. Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk masinis dan petugas KRL.