REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Keluarga korban tabrakan KRL-truk tangkidi Bintaro, Tangerang, Senin (9/12) menunggu penjelasan resmi dari Pertamina dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Kami masih menunggu etika baik penjelasan dari Pertamina dan PT KAI terkait insiden ini meski kami sudah menerimanya dengan ikhlas," kata Lus Kesaulya, adik ipar dari korban bernama Rosa Elisabeth Kesaulya (73 tahun), ditemui di kediaman duka Jalan Camar X Blok AJ No.2 Bintaro Sektor 3, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Selasa.
Ia mengatakan keluarga ingin mengetahui penjelasan kedua pihak terkait tanggung jawab dan proses kelanjutan dari insiden ini.
Sebab, peristiwa kecelakaan kereta ini karena diduga adanya kesalahan dari kecerobohan sopir truk tangki BBM menerobos palang pintu.
Pihak keluarga baru menerima kedatangan dari pihak Jasa Raharja yang akan memberikan bantuan. Namun, bukan bantuan semata yang menjadi perhatian saat ini tetapi pelayanan untuk kedepannya.
"Jangan sampai kejadian ini kemudian terjadi lagi. Sebab, jika sudah terjadi dan ada korban, sulit mengembalikannya dan tidak bisa saling menyalahkan," katanya.
Cella Corputty, selaku keponakan korban, berharap proses penyelidikan oleh kepolisian dapat segera tuntas dan diketahui penyebab dari kecelakaan tersebut.
Selain itu, dia pun meminta agar jenazah dapat segera diberikan kepada keluarga agar segera diurus untuk pemakaman. "Kalau dari Pertamina dan PT KAI ingin tanggung jawab dalam pemakaman, namun keluarga ingin tahu dahulu bentuknya seperti apa," katanya.