REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil jajak pendapat Cyrus Network yang dilakukan sebanyak empat kali dari Agustus hingga November 2013 kembali menempatkan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Dengan berbagai simulasi, Jokowi seolah capres setengah dewa tanpa lawan tanding yang kuat.
Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat mengatakan, elektabilitas dan popularitas Jokowi jauh meninggalkan kandidat capres lainnya. Kesadaran masyarakat dan potensi terpilihnya Jokowi sebagai capres sulit diimbangi tokoh-tokoh capres lainnya. Sehingga, sosok Jokowi menjadi semacam mitos dan diperkirakan pasti menang pada pemilu presiden 2014 nanti.
"Tidak ada kompetisi, karena Jokowi jauh di atas tokoh-tokoh yang lain. Ketiadaan kompetisi ini memiliki efek negatif pada demokrasi," kata Hasan di Jakarta, Ahad (15/12).
Menurut Hasan, jika Jokowi memang diusung sebagai capres pada pemilu nanti, dia membutuhkan kompetitor yang kuat. Karena dalam proses demokrasi, kompetisi yang bisa menghadirkan perubahan lebih baik bagi negara. Lewat kompetisi, bisa dilakukan uji coba terhadap calon-calon pemimpin yang memiliki kompetensi dan kualifikasi bagus.
Namun, jika melihat kontestasi capres hingga saat ini, kandidat lain bukan lagi lawan sebanding bagi mantan Wali Kota Solo tersebut. Hasan menyebut nama-nama lama yang diajukan partai politik lain saat ini tidak akan bisa menghadang laju Jokowi.
"Tidak akan ada kompetisi kalau tidak melakukan perubahan. Kompetitor bisa dicari selama kita mau mengelimniasi nama-nama lama yang ada sekarang," ujarnya.
Pada survei Cyrus yang dilakukan pada 18-24 November, dengan beberapa simulasi, elektabilitas Jokowi semakin tidak terkejar oleh kandidat capres lain. Saat diajukan pertanyaan terbuka, Jokowi dipilih 28.2 persen responden sebagai capres. Diikuti Prabowo Subianto (11.7 persen), Aburizal Bakrie (10.4 persen), Wiranto (9.8 persen), dan Megawati (4.2 persen).
Saat responden disodorkan 22 nama, Jokowi kembali menduduki peringkat atas dengan elektabilitas 36.5 persen. Tiga kali lebih besar dibanding elektabilitas Prabowo di peringkat kedua yang dipuilih 11.5 persen responden. Dengan simulasi delapan nama, Joko Widodo kekuatan Jokowi semakin tidak terkalahkan. Elektabilitasnya mencapai 44.7 persen. Jauh meninggalkan Prabowo di urutan kedua dengan 14.4 persen, dan Wiranto dengan angka 12.5 persen.