REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI--Penyelidik Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusut dugaan keterlibatan oknum aparat dalam praktek bisnis bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium.
"Ada informasi masyarakat yang menyebutkan dugaan keterlibatan oknum TNI dan Polri dalam bisnis BBM. Masih didalami kebenaran informasi tersebut," kata Kapolda Sultra Brigjen Pol Arkian Lubis di Kendari, Selasa.
Keterlibatan oknum aparat dapat diduga dengan menyiapkan fasilitas kendaraan dengan tangki sudah dimodifikasi kemudian mengantri di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Disinyalir pula keterlibatan oknum aparat hanya sebagai beking dengan iming-iming akan memperoleh perlindungan bila tertangkap razia.
"Jangan percaya adanya oknum aparat yang menjanjikan perlindungan dari sanksi hukum dalam praktek bisnis BBM secara ilegal. Negara kita negara hukum sehingga dipastikan tidak ada yang kebal hukum," kata Kapolda Arkian.
Fenomena antrian kendaraan pengguna bahan bakar jenis solar di Sulawesi Tenggara terjadi sejak aktivitas pertambangan mencuat.
Anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim mendukung kepolisian untuk mengungkap oknum yang "bermain" dibalik antrian bahan bakar solar.
"Sudah menjadi rahasia adanya dugaan keterlibatan oknum aparat dalam bisnis BBM. Para sopir tahu siapa oknum yang bermain tetapi takut buka mulut," kata Syamsul.