Senin 30 Dec 2013 15:25 WIB

Polisi Gerebek Gubuk Penyulingan Arak

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Jajaran Polsek Utan menggerebek pabrik penyulingan minuman keras jenis arak di Dusun Koda Dalam, Desa Jorok, Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Polsek Utan, AKP Ibrahim, yang dihubungi di Sumbawa Besar, Senin, mengatakan penggerebekan pabrik penyulingan arak dilakukan petugas berdasarkan informasi yang sebelumnya didapatkan dari masyarakat.

Sebelumnya, petugas menyelidiki laporan tersebut dan akhirnya dilakukan penggerebekan oleh aparat kepolisian di RT01/RW12 Dusun Koda Dalam, Sabtu (28/12) sekitar pukul 17.00 Wita.

Penggerebekan berlangsung di gubuk yang cukup luas dimana ditemukan pabrik penyulingan yang sedang beroperasi. Bahkan, terlihat minuman keras atau arak yang siap dipasarkan.

Ruslan (30), pemilik pabrik, diamankan guna menjalani proses hukum lebih lanjut. Sedangkan sejumlah barang bukti yang disita berupa 250 liter arak yang dikemas dalam enam jerigen berukuran 35 liter, satu jerigen 20 liter, dan empat jerigen masing-masing lima liter.

Selain itu, diamankan pula dua ember besar arak, dua drum tempat penyulingan, lima batang bambu, dan satu batang pipa.

Selama 2013, Polsek Utan sudah dua kali menggerebek pabrik penyulingan minuman keras jenis arak. Beberapa bulan sebelumnya, penggerebekan dilakukan aparat Polsek Utan pada 8 Juli 2013 di Dusun Bina Karya, Desa Wonogiri, Utan.

"Dalam penggrebekan tersebut pemiliknya berinisial MDS kabur dari sergapan kami," ujar Ibrahim.

Di tempat kejadian di Dusun Bina itu, aparat kepolisian hanya menemukan seperangkat alat penyulingan, seperti bambu, tungku, drum, dan sejumlah jerigen, serta 35 liter arak hasil penyulingan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement