REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terminal Lebak Bulus akan segera menjadi depo sekaligus stasiun Mass Rapid Transit (MRT). Dengan demikian, lima tahun lagi, terminal yang terletak di Jakarta Selatan tersebut akan melayani bus Transjakarta, angkutan dalam kota, serta MRT.
Pengamat transportasi Danang Parikesit mengatakan, Terminal Lebak Bulus harus terus dikembangkan agar menjadi pusat pertumbuhan baru. Jika meniru pada kota-kota maju seperti Tokyo, Taipei dan Seoul, ujar Danang, terminal harusnya dibuat menjadi triple deck.
Danang menjelaskan, deck paling bawah digunakan untuk MRT. Di tengah untuk bus besar. Sementara paling atas untuk angkot dan taksi. Tak hanya itu, sambung dia, terminal baiknya tidak hanya difungsikan sebagai tempat naik dan turun kendaraan umum saja. Tetapi juga bisa untuk perkantoran, mall, bahkan pemukiman.
"Kalau itu dilakukan, maka Terminal Lebak Bulus akan menjadi pusat pertumbuhan baru di Jakarta Selatan. Sehingga itu dapat menjadi kompensasi atas kekhawatiran warga Fatmawati yang menolak MRT layang, karena takut kawasan mereka mati," katanya.
Menurut Danang, pengembangan kawasan Terminal Lebak Bulus dapat dilakukan oleh PT MRT agar bisa membawa keberlanjutan operasional MRT. Sebab, ujar dia, mereka tidak bisa jika hanya mengandalkan pendapatan dari tiket saja.