Rabu 08 Jan 2014 23:00 WIB

Beasiswa Bidang Pertanian Australia Banyak Diminati

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Ratusan pelajar di Australia yang ingin menimba ilmu di bidang pertanian mendaftar untuk mendapatkan beasiswa Horizon. Nilai bantuan untuk beasiswa sebesar  5.000 dollar (Rp 53,9 juta) per tahun, tahun 2013 lalu. Padahal, yang tersedia hanya belasan. Beasiswa yang ditawarkan oleh Badan Industri, Riset dan Pengembangan Rural (RIRDC) mulai ditawarkan pada tahun 2010.

Salah satu yang terbantu oleh beasiswa ini adalah Tiffany Hunt, yang akan lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Pengetahuan Rural dari University of New England (UNE). Hunt bekerja di property peternakan sapi milik keluarganya di Warialda, di negara bagian New South Wales. “Beasiswa itu sangat membantu saya dalam menimba ilmu, tapi sebenarnya menurut saya ada manfaat yang lebih besar justru dari pelatihan-pelatihan dan pendampingan industry yang kita lakukan di Canberra, yang merupakan bagian dari beasiswa Horizon,” ceritanya.

Beasiswa tersebut mencakupi segala bidang yang berkaitan dengan pertanian, ilmu tentang hewan atau tumbuhan, manajemen atau riset pangan.“Ada banyak jenis beasiswa, tapi keistimewaan beasiswa kami adalah karena besarnya 5.000 dollar per tahun, bukan hanya sekali bayar,” jelas Manajer program Horizon di RIRDC, Margo Andrae,

“[uang itu] langsung diberi ke para mahasiswa, jadi bisa digunakan untuk membayar biaya kuliah, biaya hidup, kadang-kadang dikirim kembali ke rumah…”

Masing-masing pendanaan untuk mahasiswa disponsori perusahaan seperti Woolworths, atau perusahaan riset dan pengembangan. Penempatan para mahasiswa dibiayai penuh, jelas Andrae. “Misalnya ada seorang perempuan di daerah Cootamundra [New South Wales]  yang belajar di UNE. Ia menghabiskan 3 minggu di Wilayah Utara Australia di sebuah peternakan sapi. Kita membantunya dalam hal akomodasi, biaya perjalanan dan uang saku. Keluarganya tak akan mampu membiayai penempatan itu, tapi Ia akan belajar amat banyak.”

Uang 5.000 dollar dalam setahun memang sangat membantu, namun masih banyak yang tak terjangkau, termasuk para pelajar di daerah pinggiran. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement