Kamis 09 Jan 2014 14:12 WIB

Gita Wirjawan Dapat Gelar dari Paku Alam IX

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memberikan paparan terkait kinerja ekspor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/1).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memberikan paparan terkait kinerja ekspor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mendapat gelar 'bupati sepuh' dari KGPAA Paku Alam IX. "Alhamdulillah saya sangat berterima kasih. ini pengakuan yang dasyat dari Sri Paduka (Paku Alam IX) kata Gita Wirjawan pada wartawan di Bangsal Puro Pakualaman, Yogyakarta, Kamis (9/1).

Pemberian gelar tersebut bersamaan dengan Tingalan Dalem KGPAA Paku Alam IX ke-78 jawi. Gita mendapat gelar bupati sepuh sehingga namanya menjadi Kanjeng Raden Tumenggung (KRT)Djojonegoro.

Bersamaan dengan Gita, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo juga mendapat gelar 'bupati sepuh'. Tetapi Roy merupakan kerabat Pakualaman. Dia naik pangkatnya  dari bupati anom menjadi bupati sepuh dengan nama Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Suryo Notodiprojo. .

Menurut Putra Mahkota Paku Alaman yang juga putra dari Paku Alam IX Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Suryodilogo, gelar yang diberikan kepada Gita Wirjawan merupakan paring dalem (pemberian dari KGPAA Paku Alam IX, red) karena kiprahnya di masyarakat. Pemberian gelar tersebut merupakan usulan dari Hudyana (Trah Pakualaman, red) yang ada di Jakarta.

 

Setelah diproses oleh tim Pakualaman yang melakukan penilaian sekitar tiga bulan dan disetujui oleh Paku Alam IX, akhirnya Gita diberi  gelar bupati sepuh yang diberikan oleh  Paku Alam IX. Roy Suryo  mengatakan pemberian Gelar dari Pakualaman memerlukan proses seleksi yang ketat seperti halnya di Kraton Yogyakarta. Dia mengaku usulan Gita Wirjawan mendapatkan gelar dari Pakulaman justru dari Trah Pakualaman yang ada di Jakarta.

Gita mengaku tidak pernah mengusulkan diri untuk mendapat gelar. Dengan pemberian gelar tersebut merupakan pengakuan daerah maupun nasional yang harus dipertanggungjawabkan. Saya harus melakukan yang terbaik  untuk  Yogyakarta dan tanah air. "Saya akan mendepankan kepentingan rakyat supaya lebih sejahtera lahir dan batin,"tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement