Jumat 10 Jan 2014 21:24 WIB

KPK: Pemeriksaan Ibas Tergantung Anas

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Edhie Baskoro Yudhoyono (ibas)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Edhie Baskoro Yudhoyono (ibas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menahan tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, Jumat (10/1). Mantan ketua Partai Demokrat itu menjadi tersangka dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek di Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengindikasikan penahanan dan pemeriksaan Anas bisa menjadi jalan untuk membuka dugaan keterlibatan pihak lain. Tak terkecuali keterlibatan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang selama ini didengungkan beberapa pihak.

Menurut Johan, bukan tak mungkin KPK akan memeriksa Ibas. "Soal memeriksa saudara Edhie Baskoro itu tentu tergantung juga sejauh mana AU memberikan keterangan pada penyidik," kata dia, di kantornya, Jakarta, Jumat.

Menurut Johan, apabila Anas memberikan keterangan kepada penyidik yang berkaitan dengan Ibas, maka penyidik bisa memanggil politis Partai Demokrat itu. Namun, ia mengatakan, keterangan Anas harus mempunyai dasar yang kuat. "Kalau keterangan itu itu tidak asal keterangan, tapi didukung bukti pendukung karena itu perlu divalidasi," ujar dia.

Mengenai dugaan keterlibatan Ibas dalam kasus yang berkaitan dengan Anas pernah mengemuka. Mengingat adanya informasi aliran uang ke Anas dari proyek Hambalang juga diduga mengalir ke Kongres Partai Demokratt 2010 di Bandung.

Dalam kongres itu, Ibas bertindak sebagai steering committee. Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis juga pernah mengungkapkan adanya catatan keuangan yang senilai 200 ribu dolar Amerika Serikat untuk Ibas.

Awak media menanyakan mengenai kemungkinan pemeriksaan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Johan, KPK akan memeriksa siapapun jika ada keterangan yang mempunyai dasar kuat. "Siapapun. Sekarang Anas punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang dia ketahui," ujar Johan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement